Pengertian Handout
Handout
menurut Ika Lestari (2012: 5) merupakan “segala sesuatau” yang diberikan kepada
peserta didik ketika mengikuti kegiatan pembelajaran.. menurut Prastowo dalam
Ika Lestari (2012: 5) handout merupakan bahan tertulis yang disiapkan untuk
memperkaya pengetahuan peserta didik. Handout adalah bahan tertulis yang
siapkan oleh seorang guru untuk memperkaya pengetahuan peserta didik. Termasuk
pada media ajar cetak (printed). Handout berasal dari bahasa Inggris yang
berarti informasi, berita atau surat lembaran. Handout termasuk media cetakan
yang meliputi bahan-bahan yang disediakan di atas kertas untuk pengajaran dan
informasi belajar. biasanya diambil dari beberapa literatur yang memiliki
relevansi dengan materi yang diajarkan/kompetensi dasar dan materi pokok yang
harus dikuasai oleh peserta didik.
Istilah Handout memang belum ada padanannya dalam bahasa Indonesia. Handout biasanya merupakan bahan ajar tertulis yang diharapkan dapat mendukung bahan ajar lainnya atau penjelasan dari guru.
Istilah Handout memang belum ada padanannya dalam bahasa Indonesia. Handout biasanya merupakan bahan ajar tertulis yang diharapkan dapat mendukung bahan ajar lainnya atau penjelasan dari guru.
- Tujuan Handout
Dalam proses pembelajaran, handout dapat digunakan untuk tujuan
berikut.
1.
Bahan rujukan. Handout berisi
materi (baik baru maupun pedalaman) yang penting untuk diketahui dan dikuasai
peserta didik. Keuntungan lain adalah materi handout relatif baru
sehingga peserta didik dapat diekspose dengan isu mutakhir. Di samping itu,
komunikasi antara peserta didik dan fasilitator dapat dikembangkan melalui handout.
2.
Pemberi motivasi. Melalui handout, fasilitator
dapat menyelipkan pesan-pesan sebagai motivator.
3.
Pengingat. Materi dalam handout dapat
digunakan sebagai pengingat yang dapat dimanfaatkan peserta didik untuk
mempelajari materi sesuai urutan yang dianjurkan dan juga membantu peserta
didik untuk melakukan kegiatan yang diminta.
4.
Memberi umpan balik. Umpan balik dapat diberikan dalam
bentuk handout dan tidak berhenti hanya pemberian umpan balik tetapi
dapat pula diikuti dengan langkah-langkah berikutnya.
5.
Menilai hasil belajar. Tes yang
diberikan dalam handout dapat dijadikan alat mekanisme untuk mengukur
pencapaian hasil belajar.
Penggunaan handout dalam proses pembelajaran ini akan lebih
bermanfaat jika dibarengi dengan penggunaan cara dan media lain yang saling
mendukung. Untuk mendapatkan hasil pembelajaran yang optimal diperlukan pemilihan
pemanfaatan media belajar yang terintegrasi.
- Kriteria Penyusunan Hand out:
1. sesuai dan dijabarkan dari silabus
dan RPP
2. Ringkas tetapi komprehensif.
3. diperkaya dengan berbagai rujukan.
4. dilengkapi dengan gambar dan bagan
5. dilengkapi dengan pertanyaan/latihan
dan tugas.
- Unsur – Unsur Penyusunan Handout.
a. Standar Kompetensi
standar kompetensi adalah tujuan
yang dicapai peserta didik setelah satu pokok bahasan yang berfungsi untuk
memberikan pandangan umum tentang hal-hal yang dikuasai peserta didik
b. Kompetensi Dasar
kompetensi dasar adalah tujuan yang
akan dicapai setelah mengikuti pelajaran untuk satu kali pertemuan. Fungsinya
untuk memberikan fokus pada peserta didik pada sub pokok bahasan yang sedang
dihadapi.
c. Ringkasan materi pelajaran
ringkasan materi pelajaran merupakan
kesimpulan- kesimpulan dari bahan ajar yang akan disampaikan atau diberikan
pada peserta didik dan telah disusun secara sistematis. Fungsinya agar
memungkinkan siswa dapat mengetahui sistematika pelajaran yang harus dikuasai,
sekaligus memandu peserta didik dalam pengayaan diluar proses belajar di kelas.
d. Soal – soal
soal- soal adalah permasalahan yang
harus di selesaikan peserta didik setelah menerima atau mempelajari materi
pelajaran tersebut, penyelesaian soal itu dikumpul atau dinilai, kemudian
dibahas bersama-sama untuk membantu peserta didik dalam melatih memahami materi
pelajaran yang akan diberikan.
e. Sumber bacaaan
sumber bacaaan adalah buku atau
bahan ajar apa saja yang akan digunakan atau menjadi sumber dari materi
pelajaran yang diberikan. Fungsinya untuk menelusuri lebih lanjut materi
pelajaran yang akan disampaikan.
- Kerangka Penyusunan Hand out
Pada
umumnya dalam sebuah handout memuat tiga hal berikut:
a. Bagian pendahuluan
merupakan pembukaan (set induction)
yang berfungsi membantu memberikan pemahaman awal dan gambaran umum mengenai
topic/tema dari bahan ajar yang akan diuraikan. Biasanya berupa uraian singkat
atau prolog mengenai topic atau tema yang bersangkutan, tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai setelah mempelajari bahan ajar, gambaran mengenai perilaku
awal (entry behavior) baik pengetahuan, sikap maupun keterampilan yang
diperkirakan sebelumnya sudah memiliki peserta didik, sebagai pijakan dalam
pembahasaan topic/tema bahan ajar, keguanaan atau pentingnya memepelajari
topic/tema bahan ajar, urutan pembahasan dan topik/tema bahan ajar yang disusun
secara logis, petunjuk belajar yang berisi mengenai panduan teknis mempelajari
bahan ajar agar dipahami, dikuasai dan dipraktekkan dengan baik sesuai dengan
yang diharapakan.
b. Bagian teks atau isi handout
berisi uraian tentang bahan
pelajaran.
bentuk uraian meliputi; garis-garis
besar, agak rinci dan sangat rinci.
sistematika uraian: sesuai dengan
kurikulum, relative sesuai kurikulum, tidak mengikuti kurikulum.
c. Bagian pelengkap
berisi ilustrasi dan contoh, tugas
dan pertanyaan/latihan, daftar rujukan.
1. Ilustrasi dan contoh
Ilustrasi
dan contoh digunakan untuk memantapkan pemahaman peserta didik terhadap isi
topi atau tema bahan ajar.ilustrasi atau contoh – contoh tersebut bisa berupa
ga,bar komikus/kartun, bagan, foto objek, grafik, diagram, dan bentuk lainnya
yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. relevan dengan isi atau uraian topic
atau tema bahan ajar
b. memiliki tingkat konsistensi dengan
sifat-sifat topic/tema bahan ajar seperti istilah-istilah, konsep, teori/hukum.
keterampilan, dsb)
c. keseimbangan dalam juml;ah dan
jenisnya
d. bersifat logis atau masuk akal,
sesuai dengan kenyataan dan tidak mengada-ada
e. memiliki tingkat kebermaknaan yang
tinggi bagi peserta didik
f. penggunaan warna yang tepat (full
color)
2. Tugas dan Latihan
Tugas dan latihan merupakan
bentuk-bentuk kegiatan belajar yang harus dilakukan oleh peserta didik dengan
maksud untuk memantpakan pengetahuan,kterampilan, dan sikap yang dituntu oleh
tujuan pembelajaran dan toipk atau tema bahan ajar. bentuk tugas dan latihan
tersebut bisa berupa kegiatan observasi, eskperimentasi sederhana, diskusi atau
pemecahan masalah, penelaahan, merangkum dll. Dalam penyajian tugas dan latihan
disajikan secara kreatif dan sesuai dengan karakteristik topic dan tema bahan
ajar yang disajikan, disesuaikan dengan kemampuan peserta didik, dan menantang
peserta didik untuk berpikir dan bersikap kritis
- Penyusunan Handout
Handout
disusun atas kompetensi dasar yang harus dicapai oleh peserta didik. Dengan
demikian maka handout harus diturunkan dari kurikulum. Handout biasanya berupa
bahan tertulis tambahan yang dapat memperkaya peserta didik dalam belajar untuk
mencapai kopmpetensinya.t
- Tahap-Tahap Pengembangan Handout
Tahapan pengembangan handout tidak jauh berbeda dengan tahapan
pengembangan modul. Yang membedakan keduanya, bahwa handout tidak
selengkap modul. Jika modul dikembangkan untuk mencapai target pembelajaran
tertentu maka handout dikembangkan untuk menutup kelemahan atau sebagai
komplemen dari modul/buku/sumber belajar lain yang digunakan.
Jika dilihat dari macamnya, handout dapat dikelompokkan menjadi dua
macam, yaitu handout yang terlepas sama sekali dari buku utamanya dan
bagian yang tak terpisahkan dari buku/modul yang digunakan untuk materi
tertentu. Handout akan berisi materi baru jika dalam perkembangan
pembelajaran ditemukan konsep/pemikiran atau masalah baru yang belum dibahas
dalam modul/buku sumber yang digunakan. Sementara itu, handout akan
berisi penjelasan yang lebih lengkap dari materi yang sudah di bahas dalam
modul/buku atau diberikan dalam pembelajaran lisan.
Aspek yang harus diperhatikan pada saat mengembangkan handout adalah
kedalaman dan banyaknya materi. Jika informasi yang diberikan terlalu sedikit,
pembaca tidak akan memperoleh manfaat apa-apa dari handout. Sebaliknya,
jika informasi dalam handout terlalu banyak, pembaca akan enggan untuk
membacanya. Tantangannya adalah bagaimana mengisi dan menentukan informasi yang
pas dalam suatu handout.
Tahapan pengembangan handout adalah
sebagai berikut:
1.
Mengevaluasi bahan ajar yang digunakan dengan
menggunakan kompetensi dasar.
2.
Berdasarkan evaluasi, putuskan materi yang harus
dikembangkan dengan menggunakan handout, baru atau pengayaan.
3.
Memutuskan isi handout : overview atau
ringkasan.
4.
Memutuskan cara penyajian: narasi, tabel, gambar,
diagram, atau kombinasi semua ini.
Handout dapat
dikembangkan dengan beragam isi, misalnya:
1.
Peta atau diagram konsep yang menghubungkan antar
topik atau bagian dalam topik;
2.
Anotated bibliografi. Kumpulan abstrak dari sumber yang
relevan dengan materi yang sedang dipelajari akan sangat bermanfaat bagi
peserta didik. Handout yang berisi anotated bibliografi ini akan
membantu pembaca yang membutuhkan informasi lebih lanjut tentang materi ajar
tertentu;
3.
Informasi tambahan untuk meluruskan kesalahan dan bias
yang ada dalam bahan ajar;
4.
Memberikan contoh baru dan contoh tambahan untuk
konsep yang sulit dipahami peserta didik. Contoh-contoh ini dapat disesuaikan
dengan kondisi dan latar belakang peserta didik agar pemahaman dapat
ditingkatkan; dan
5.
Memberikan kasus untuk dipelajari dan diselesaikan,
baik secara individu maupun kelompok.
Handout dapat diisi dengan informasi dalam bentuk naratif
deskriptif, tabel, diagram, gambar, dan foto. Pilihan penggunaan kata-kata,
tabel, atau gambar ini tergantung dari materi yang akan disajikan. Sama seperti
dalam pengembangan modul, diagram, grafis, gambar, foto dan yang sejenis
lainnya digunakan jika penjelasan dengan kata-kata tidak atau kurang dapat
mencerminkan konsep yang diinginkan.
Ada beberapa alasan yang menyebabkan gambar banyak digunakan pada saat kita
mencoba menyampaikan sesuatu, termasuk pada saat kita mengembangkan handout.
Berikut ini sepuluh manfaat yang melatar belakangi penggunaan gambar.
1.
Hiasan. Gambar yang berfungsi sebagai
hiasan atau dekorasi dalam handout dapat dimanfaatkan untuk mengurangi
kebosanan.
2.
Alat motivasi. Gambar, jika dipilih dengan tepat,
dapat dimanfaatkan untuk memotivasi peserta didik untuk terus menekuni materi
yang ada dalam handout.
3.
Menyampaikan perasaan. Melalui
gambar dapat dikirimkan pesan yang mencerminkan perasaan, misalnya gambar ini
yang mencerminkan niat untuk mencapai target.
4.
Mempengaruhi. Gambar dapat mempengaruhi orang
yang melihatnya.
5.
Ilustrasi. Gambar dapat membantu kita untuk
membayangkan pesan yang ingin disampaikan.
6.
Deskripsi. Narasi saja kadang tidak mencukupi,
dengan gambar informasi yang ingin disampaikan dapat lebih jelas dipahami.
7.
Menjelaskan. Satu gambar dapat menjelaskan bahwa
cuaca berawan.
8.
Penyederhanaan. Melalui gambar dapat dilakukan
penyederhanaan cara menyampaikan konsep tanpa mengurangi arti.
9.
Kuantifikasi. Ada orang yang kesulitan jika harus
berhubungan dengan angka. Dengan bantuan gambar (pictogram, bar chart, pie
chart, atau line graph) pesan akan lebih mudah diterima.
10. Problem
posing. Gambar juga dapat digunakan untuk memunculkan masalah. Gambar kebakaran
hutan, misalnya, dapat menimbulkan polemik tentang perlunya menjaga kelestarian
hutan.
Kesepuluh manfaat gambar ini tidak berdiri sendiri. Satu gambar dapat
memiliki beragam fungsi pada saat yang bersamaan. Yang perlu diperhatikan pada
saat menggunakan gambar adalah bahwa manfaat yang kita inginkan dari satu
gambar tertentu tidak dikalahkan oleh manfaat lain yang mungkin bertolak
belakang dengan manfaat yang kita inginkan tersebut.
Untuk menghindari hal tersebut, ada enam faktor yang harus diperhatikan
pada saat menggunakan gambar, yaitu:
1.
Jelaskan fungsinya. Gambar yang dimaksudkan untuk
menjelaskan atau memunculkan masalah sebaiknya diinformasikan secara eksplisit
sehingga peserta didik memperhatikan gambar tersebut.
2.
Seimbangkan fungsi. Jangan sampai fungsi gambar yang
lebih minor berakibat negatif pada fungsi mayor yang sebenarnya kita tuju.
3.
Tentukan aktivitas. Jika menggunakan gambar, pastikan
bahwa peserta didik membaca gambar tersebut. Informasi yang diberikan gambar
jangan diulang dalam narasi sehingga peserta didik harus melihat gambar untuk
dapat memahami materi.
4.
Konvensi. Pastikan bahwa peserta didik
memahami konvensi yang digunakan dalam gambar. Jika perlu, jelaskan dalam teks
sehingga pesan yang ingin disampaikan dalam gambar dapat diterima dengan benar.
5.
Batasi informasi. Jangan memunculkan terlalu banyak
informasi pada satu gambar. Meskipun secara teori satu gambar dapat memberikan
banyak informasi, coba untuk membatasi informasi yang ingin disampaikan.
6.
Hindari SARA. Jangan gunakan gambar yang dapat
memicu SARA.
- Manfaat Hand out
Manfaat
handout bagi pesert didik menurut Davies manfaat handout dapat membantu peserta
didik untuk:
1. memperoleh informasi tambahan yang
belum tentu mudah diperoleh secara cepat dari tempat lain.
2. memberikan rincian prosedur atau
teknik pelaksanaan yang terllau kompleks bila menggunakan media audiovisual.
3. materi yang terlalu panjang/kompleks
yang telah diringkas dalam bentuk catatan yang mudah dipahami
- Keuntungan handout
1. dapat diproduksi sendiri, baik oleh
pendidik maupun lembaga pendidikan .
2. wujudnya sangat fleksibel, bisa
disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan lembaga pendidikan.
3. bentuk dan isinya bervariasi dari
yang sangat sederhana sampai yang cukup lengkap.
4. bisa berupa butir-butir bahan yang
akan diajarkan, uraian rinci dilengkapi gambar, bagan, pertanyaan, tugas, serta
bahan referensi.
5. bisa juga dalam bentuk kumpulan bab
atau cuplikan isi bab sejumlah buku, asal dipilih yang sesuai dengan Silabus
atau RPP, Jjika diambil dari buku lain, harus ada ijin penulis, atau
penggunaannya terbatas.
![]() |
| contoh tampilan handout |
