Sabtu, 12 Maret 2016

Pengembangan Bahan Ajar Cetak Handout

  1. Pengertian Handout

Handout menurut Ika Lestari (2012: 5) merupakan “segala sesuatau” yang diberikan kepada peserta didik ketika mengikuti kegiatan pembelajaran.. menurut Prastowo dalam Ika Lestari (2012: 5) handout merupakan bahan tertulis yang disiapkan untuk memperkaya pengetahuan peserta didik. Handout adalah bahan tertulis yang siapkan oleh seorang guru untuk memperkaya pengetahuan peserta didik. Termasuk pada media ajar cetak (printed). Handout berasal dari bahasa Inggris yang berarti informasi, berita atau surat lembaran. Handout termasuk media cetakan yang meliputi bahan-bahan yang disediakan di atas kertas untuk pengajaran dan informasi belajar. biasanya diambil dari beberapa literatur yang memiliki relevansi dengan materi yang diajarkan/kompetensi dasar dan materi pokok yang harus dikuasai oleh peserta didik.
Istilah Handout memang belum ada padanannya dalam bahasa Indonesia. Handout biasanya merupakan bahan ajar tertulis yang diharapkan dapat mendukung bahan ajar lainnya atau penjelasan dari guru.

  1. Tujuan Handout
Dalam proses pembelajaran, handout dapat digunakan untuk tujuan berikut.
1.      Bahan rujukan. Handout berisi materi (baik baru maupun pedalaman) yang penting untuk diketahui dan dikuasai peserta didik. Keuntungan lain adalah materi handout relatif baru sehingga peserta didik dapat diekspose dengan isu mutakhir. Di samping itu, komunikasi antara peserta didik dan fasilitator dapat dikembangkan melalui handout.
2.      Pemberi motivasi. Melalui handout, fasilitator dapat menyelipkan pesan-pesan sebagai motivator.
3.      Pengingat. Materi dalam handout dapat digunakan sebagai pengingat yang dapat dimanfaatkan peserta didik untuk mempelajari materi sesuai urutan yang dianjurkan dan juga membantu peserta didik untuk melakukan kegiatan yang diminta.
4.      Memberi umpan balik. Umpan balik dapat diberikan dalam bentuk handout dan tidak berhenti hanya pemberian umpan balik tetapi dapat pula diikuti dengan langkah-langkah berikutnya.
5.      Menilai hasil belajar. Tes yang diberikan dalam handout dapat dijadikan alat mekanisme untuk mengukur pencapaian hasil belajar.
Penggunaan handout dalam proses pembelajaran ini akan lebih bermanfaat jika dibarengi dengan penggunaan cara dan media lain yang saling mendukung. Untuk mendapatkan hasil pembelajaran yang optimal diperlukan pemilihan pemanfaatan media belajar yang terintegrasi.


  1. Kriteria Penyusunan Hand out:
1.      sesuai dan dijabarkan dari silabus dan RPP
2.      Ringkas tetapi komprehensif.
3.      diperkaya dengan berbagai rujukan.
4.      dilengkapi dengan gambar dan bagan
5.      dilengkapi dengan pertanyaan/latihan dan tugas.

  1. Unsur – Unsur Penyusunan Handout.
a.       Standar Kompetensi
standar kompetensi adalah tujuan yang dicapai peserta didik setelah satu pokok bahasan yang berfungsi untuk memberikan pandangan umum tentang hal-hal yang dikuasai peserta didik
b.      Kompetensi Dasar
kompetensi dasar adalah tujuan yang akan dicapai setelah mengikuti pelajaran untuk satu kali pertemuan. Fungsinya untuk memberikan fokus pada peserta didik pada sub pokok bahasan yang sedang dihadapi.
c.       Ringkasan materi pelajaran
ringkasan materi pelajaran merupakan kesimpulan- kesimpulan dari bahan ajar yang akan disampaikan atau diberikan pada peserta didik dan telah disusun secara sistematis. Fungsinya agar memungkinkan siswa dapat mengetahui sistematika pelajaran yang harus dikuasai, sekaligus memandu peserta didik dalam pengayaan diluar proses belajar di kelas.
d.      Soal – soal
soal- soal adalah permasalahan yang harus di selesaikan peserta didik setelah menerima atau mempelajari materi pelajaran tersebut, penyelesaian soal itu dikumpul atau dinilai, kemudian dibahas bersama-sama untuk membantu peserta didik dalam melatih memahami materi pelajaran yang akan diberikan.
e.       Sumber bacaaan
sumber bacaaan adalah buku atau bahan ajar apa saja yang akan digunakan atau menjadi sumber dari materi pelajaran yang diberikan. Fungsinya untuk menelusuri lebih lanjut materi pelajaran yang akan disampaikan.
  1. Kerangka Penyusunan Hand out
Pada umumnya dalam sebuah handout memuat tiga hal berikut:
a.       Bagian pendahuluan
merupakan pembukaan (set induction) yang berfungsi membantu memberikan pemahaman awal dan gambaran umum mengenai topic/tema dari bahan ajar yang akan diuraikan. Biasanya berupa uraian singkat atau prolog mengenai topic atau tema yang bersangkutan, tujuan pembelajaran yang ingin dicapai setelah mempelajari bahan ajar, gambaran mengenai perilaku awal (entry behavior) baik pengetahuan, sikap maupun keterampilan yang diperkirakan sebelumnya sudah memiliki peserta didik, sebagai pijakan dalam pembahasaan topic/tema bahan ajar, keguanaan atau pentingnya memepelajari topic/tema bahan ajar, urutan pembahasan dan topik/tema bahan ajar yang disusun secara logis, petunjuk belajar yang berisi mengenai panduan teknis mempelajari bahan ajar agar dipahami, dikuasai dan dipraktekkan dengan baik sesuai dengan yang diharapakan.
b.      Bagian teks atau isi handout
berisi uraian tentang bahan pelajaran.
bentuk uraian meliputi; garis-garis besar, agak rinci dan sangat rinci.
sistematika uraian: sesuai dengan kurikulum, relative sesuai kurikulum, tidak mengikuti kurikulum.
c.       Bagian pelengkap
berisi ilustrasi dan contoh, tugas dan pertanyaan/latihan, daftar rujukan.
1.      Ilustrasi dan contoh
Ilustrasi dan contoh digunakan untuk memantapkan pemahaman peserta didik terhadap isi topi atau tema bahan ajar.ilustrasi atau contoh – contoh tersebut bisa berupa ga,bar komikus/kartun, bagan, foto objek, grafik, diagram, dan bentuk lainnya yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
a.       relevan dengan isi atau uraian topic atau tema bahan ajar
b.      memiliki tingkat konsistensi dengan sifat-sifat topic/tema bahan ajar seperti istilah-istilah, konsep, teori/hukum. keterampilan, dsb)
c.       keseimbangan dalam juml;ah dan jenisnya
d.      bersifat logis atau masuk akal, sesuai dengan kenyataan dan tidak mengada-ada
e.       memiliki tingkat kebermaknaan yang tinggi bagi peserta didik
f.       penggunaan warna yang tepat (full color)
2.      Tugas dan Latihan
Tugas dan latihan merupakan bentuk-bentuk kegiatan belajar yang harus dilakukan oleh peserta didik dengan maksud untuk memantpakan pengetahuan,kterampilan, dan sikap yang dituntu oleh tujuan pembelajaran dan toipk atau tema bahan ajar. bentuk tugas dan latihan tersebut bisa berupa kegiatan observasi, eskperimentasi sederhana, diskusi atau pemecahan masalah, penelaahan, merangkum dll. Dalam penyajian tugas dan latihan disajikan secara kreatif dan sesuai dengan karakteristik topic dan tema bahan ajar yang disajikan, disesuaikan dengan kemampuan peserta didik, dan menantang peserta didik untuk berpikir dan bersikap kritis
  1. Penyusunan Handout
Handout disusun atas kompetensi dasar yang harus dicapai oleh peserta didik. Dengan demikian maka handout harus diturunkan dari kurikulum. Handout biasanya berupa bahan tertulis tambahan yang dapat memperkaya peserta didik dalam belajar untuk mencapai kopmpetensinya.t
  1. Tahap-Tahap Pengembangan Handout
Tahapan pengembangan handout tidak jauh berbeda dengan tahapan pengembangan modul. Yang membedakan keduanya, bahwa handout tidak selengkap modul. Jika modul dikembangkan untuk mencapai target pembelajaran tertentu maka handout dikembangkan untuk menutup kelemahan atau sebagai komplemen dari modul/buku/sumber belajar lain yang digunakan.
Jika dilihat dari macamnya, handout dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu handout yang terlepas sama sekali dari buku utamanya dan bagian yang tak terpisahkan dari buku/modul yang digunakan untuk materi tertentu. Handout akan berisi materi baru jika dalam perkembangan pembelajaran ditemukan konsep/pemikiran atau masalah baru yang belum dibahas dalam modul/buku sumber yang digunakan. Sementara itu, handout akan berisi penjelasan yang lebih lengkap dari materi yang sudah di bahas dalam modul/buku atau diberikan dalam pembelajaran lisan.
Aspek yang harus diperhatikan pada saat mengembangkan handout adalah kedalaman dan banyaknya materi. Jika informasi yang diberikan terlalu sedikit, pembaca tidak akan memperoleh manfaat apa-apa dari handout. Sebaliknya, jika informasi dalam handout terlalu banyak, pembaca akan enggan untuk membacanya. Tantangannya adalah bagaimana mengisi dan menentukan informasi yang pas dalam suatu handout.
Tahapan pengembangan handout adalah sebagai berikut:
1.      Mengevaluasi bahan ajar yang digunakan dengan menggunakan kompetensi dasar.
2.      Berdasarkan evaluasi, putuskan materi yang harus dikembangkan dengan menggunakan handout, baru atau pengayaan.
3.      Memutuskan isi handout : overview atau ringkasan.
4.      Memutuskan cara penyajian: narasi, tabel, gambar, diagram, atau kombinasi semua ini.
Handout dapat dikembangkan dengan beragam isi, misalnya:
1.      Peta atau diagram konsep yang menghubungkan antar topik atau bagian dalam topik;
2.      Anotated bibliografi. Kumpulan abstrak dari sumber yang relevan dengan materi yang sedang dipelajari akan sangat bermanfaat bagi peserta didik. Handout yang berisi anotated bibliografi ini akan membantu pembaca yang membutuhkan informasi lebih lanjut tentang materi ajar tertentu;
3.      Informasi tambahan untuk meluruskan kesalahan dan bias yang ada dalam bahan ajar;
4.      Memberikan contoh baru dan contoh tambahan untuk konsep yang sulit dipahami peserta didik. Contoh-contoh ini dapat disesuaikan dengan kondisi dan latar belakang peserta didik agar pemahaman dapat ditingkatkan; dan
5.      Memberikan kasus untuk dipelajari dan diselesaikan, baik secara individu maupun kelompok.
Handout dapat diisi dengan informasi dalam bentuk naratif deskriptif, tabel, diagram, gambar, dan foto. Pilihan penggunaan kata-kata, tabel, atau gambar ini tergantung dari materi yang akan disajikan. Sama seperti dalam pengembangan modul, diagram, grafis, gambar, foto dan yang sejenis lainnya digunakan jika penjelasan dengan kata-kata tidak atau kurang dapat mencerminkan konsep yang diinginkan.
Ada beberapa alasan yang menyebabkan gambar banyak digunakan pada saat kita mencoba menyampaikan sesuatu, termasuk pada saat kita mengembangkan handout. Berikut ini sepuluh manfaat yang melatar belakangi penggunaan gambar.
1.      Hiasan. Gambar yang berfungsi sebagai hiasan atau dekorasi dalam handout dapat dimanfaatkan untuk mengurangi kebosanan.
2.      Alat motivasi. Gambar, jika dipilih dengan tepat, dapat dimanfaatkan untuk memotivasi peserta didik untuk terus menekuni materi yang ada dalam handout.
3.      Menyampaikan perasaan. Melalui gambar dapat dikirimkan pesan yang mencerminkan perasaan, misalnya gambar ini yang mencerminkan niat untuk mencapai target.
4.      Mempengaruhi. Gambar dapat mempengaruhi orang yang melihatnya.
5.      Ilustrasi. Gambar dapat membantu kita untuk membayangkan pesan yang ingin disampaikan.
6.      Deskripsi. Narasi saja kadang tidak mencukupi, dengan gambar informasi yang ingin disampaikan dapat lebih jelas dipahami.
7.      Menjelaskan. Satu gambar dapat menjelaskan bahwa cuaca berawan.
8.      Penyederhanaan. Melalui gambar dapat dilakukan penyederhanaan cara menyampaikan konsep tanpa mengurangi arti.
9.      Kuantifikasi. Ada orang yang kesulitan jika harus berhubungan dengan angka. Dengan bantuan gambar (pictogram, bar chart, pie chart, atau line graph) pesan akan lebih mudah diterima.
10.  Problem posing. Gambar juga dapat digunakan untuk memunculkan masalah. Gambar kebakaran hutan, misalnya, dapat menimbulkan polemik tentang perlunya menjaga kelestarian hutan.
Kesepuluh manfaat gambar ini tidak berdiri  sendiri. Satu gambar dapat memiliki beragam fungsi pada saat yang bersamaan. Yang perlu diperhatikan pada saat menggunakan gambar adalah bahwa manfaat yang kita inginkan dari satu gambar tertentu tidak dikalahkan oleh manfaat lain yang mungkin bertolak belakang dengan manfaat yang kita inginkan tersebut.
Untuk menghindari hal tersebut, ada enam faktor yang harus diperhatikan pada saat menggunakan gambar, yaitu:
1.      Jelaskan fungsinya. Gambar yang dimaksudkan untuk menjelaskan atau memunculkan masalah sebaiknya diinformasikan secara eksplisit sehingga peserta didik memperhatikan gambar tersebut.
2.      Seimbangkan fungsi. Jangan sampai fungsi gambar yang lebih minor berakibat negatif pada fungsi mayor yang sebenarnya kita tuju.
3.      Tentukan aktivitas. Jika menggunakan gambar, pastikan bahwa peserta didik membaca gambar tersebut. Informasi yang diberikan gambar jangan diulang dalam narasi sehingga peserta didik harus melihat gambar untuk dapat memahami materi.
4.      Konvensi. Pastikan bahwa peserta didik memahami konvensi yang digunakan dalam gambar. Jika perlu, jelaskan dalam teks sehingga pesan yang ingin disampaikan dalam gambar dapat diterima dengan benar.
5.      Batasi informasi. Jangan memunculkan terlalu banyak informasi pada satu gambar. Meskipun secara teori satu gambar dapat memberikan banyak informasi, coba untuk membatasi informasi yang ingin disampaikan.
6.      Hindari SARA. Jangan gunakan gambar yang dapat memicu SARA.

  1. Manfaat Hand out
Manfaat handout bagi pesert didik menurut Davies manfaat handout dapat membantu peserta didik untuk:
1.      memperoleh informasi tambahan yang belum tentu mudah diperoleh secara cepat dari tempat lain.
2.      memberikan rincian prosedur atau teknik pelaksanaan yang terllau kompleks bila menggunakan media audiovisual.
3.      materi yang terlalu panjang/kompleks yang telah diringkas dalam bentuk catatan yang mudah dipahami
  1. Keuntungan handout
1.      dapat diproduksi sendiri, baik oleh pendidik maupun lembaga pendidikan .
2.      wujudnya sangat fleksibel, bisa disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan lembaga pendidikan.
3.      bentuk dan isinya bervariasi dari yang sangat sederhana sampai yang cukup lengkap.
4.      bisa berupa butir-butir bahan yang akan diajarkan, uraian rinci dilengkapi gambar, bagan, pertanyaan, tugas, serta bahan referensi.
5.      bisa juga dalam bentuk kumpulan bab atau cuplikan isi bab sejumlah buku, asal dipilih yang sesuai dengan Silabus atau RPP, Jjika diambil dari buku lain, harus ada ijin penulis, atau penggunaannya terbatas.
contoh tampilan handout